Hari ini, tepatnya tanggal 22 november 2010 adalah hari yang gak banget deh buat gue!!!..
Mulai dari sekolah, gue sekelas Cuma ber-4. Bayangin EMPAT anak Cuma di kelas. Itu masih lumayan lah, karena gue terbiasa dengan murid sedikit.
Sorenya gue les, temen gue yang tiga orang itu gak dating les, yang dua orang ga masuk sekolah, yang satu lagi motornya gak ada spion.
Walaupun temen-temen gue gak les, gue tetep les dan kata temen gue hari itu tryout!!
MATI LO RUUUULLLL…..!!!!!!!!
masuk les baru dua kali langsung Tryout..
Ya oloooohhhhh…..
Akhirnya guepun nekat buat tetep les dengan minta anterin temen gue.
Sampe di tempat les, anak-anak dah pada ngerjain.. Waktu ngerjain tinggal 40 menitan lagi.
Gue ngambil LJK dan soal. Pertama gue isi dulu tuh nama gue, tanggal lahir, kode soal. Gue buka lembar pertama dari tu soal, matematika, nomor pertama gue gak bisa, nomor dua gak bisa juga! Dari 15 soal klo gak salah yang gue bisa Cuma SATU! Tentang Baris dan Deret itu karena gue baru belajar, jadi masih anget.. YA AMPUUUUUNNNN… gue isi apa coba tuh LJK!??
Gue nyerah, gue berlanjut ke bahasa Indonesia, soalnya lumayan,,
Terus lagi ke bahasa inggris,, di tengah ngerjain soal pengawas nyuruh gue buat tanda tangan. Lo tau apa yang terjadi????
Nama gue GAK ADA!!! Astagfirullahhh…. Nama gue belum dimasukin, gue masih kedaftar les di hari jum’at-sabtu.
Bel bunyi.. gue panik matematika belum ada yang gue jawab kecuali satu soal tadi! Yaudah gue mutusin buat tebak-tebak berhadiah..
Gue kira selesai sampe situ aja..
Ternyata ada lagi, kaya semacem psikotest giru. Gila 73 soal!
Ya ampuuuunnnn…. Tangan udah pegel, waktu Cuma setengah jam. Gue ngebut tuh ngerjain. Selesai tuh akhirnya, walaupun ada yang bolong karena gue buru-buru.
Ternyata pengawasnya ngasih gue angket! Astagfirullah,, kapan selesainya sih????
Itu angket tentang guru ekonomi. Mamam lu rul, gue les baru dua kali, gue gak kenal sama tu guru..
Di angket tertulis
Nama pengajar. Gue bingung kan, nanyalah gue sama cowok sebelah gue. Dengan santai dia bilang “itu yang ada di papan tulis.” Ya ampuuuunnnn dodol banget sih lo rul!!!!
Gue liat tulisan selanjutnya adalah lokasi pengajar gue bingung lagi, dengan bodohnya gue tanya lagi sama cowok sebelah gue, terus dia jawab “itu yang ada di depan, semuanya ada di situ.”
Sumpah malu abissss gue. dodol banget gue!!!!!!!
Yup, derita gue gak sampe situ, gue ternyata pulang jauh lebih awal. Gue sms temen yang mau jemput gue, terkirim tuh sms.
Ko gak dibales?????
Gue telepon tuh orang, gak diangkat..
Mati gue kalo dia gak jemput gue, gue sama sekali gak tau daerah tempat gue les. Kalo naek angkot, gue mau naek apa?? Turun di mana???
Gue telpon berkali-kali gak diangkat. Gue mulai pucet panik.
15 menit berlalu, gue telpon HPnya gak diangkat-angkat, gue putusin buat nelpon ke rumahnya, yang ngangkat nyokapnya tuh, dan katanya temen gue itu lagi keluar!!!
Mamam lo rul!!! Mau pulang gimana coba???
Setengah jam berlalu gue telepon gak di angkat, bagus..
Gue Cuma duduk bagaikan anak nyasar di tempat les, diliatin sama orang.
Gue coba lagi buat nelepon untuk kesekian kalinya, akhirnya bisa, diangkat tuh. Seneng dong gue. Tapi gue cuma sempet manggil nama dia doang HP dia mati!!!!
YA AMPPPUUUUNNN gila banget kan!!!
Gue telepon ulang TULALIT!!!!! Mati lo rul….!!!!
Akhirnya HP gue geter, dia nelepon balik ke gue, gue tanpa basa basi nyuruh dia buat cepet-cepet jemput gue.
Gila SATU JAM gue nunggu dia. Ampuuuuuunnnnn………..!!!!!!!!!!!
AKHIRNYA DATENG LAH ORANG YANG GUE TUNGGU.
Mau kesel, tapi bukan salah dia, tapi gue gondok nunggu SATU JAM cuy,, bayanginnnn….!!!!
Perut laper bukan maen,,
Sampe di rumah gue berharap nyokap masak-masakan yang berselera. Ternyata dia Cuma beliin gue BAKSO!! Baksonya kecil-kecil banget, gue laper banget Cuma di kasih gituan.
Nyesel tadi kenapa gue nolak ajakan makan di jalan..
AAAAARRRRRRGGGHHHHHHHTTTTT……………..!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Semoga hari gue besok lebih cerah!!!!
Ismi
Selasa, 23 November 2010
Selasa, 02 November 2010
jadi pelupa???
aku mau cerita nih,,
minggu ini, kok aku sering lupaan ya???
udah 2 kali handphone gue ketinggalan di toilet sekolah..
huhu,,
sabtu waktu itu, sehabis acara embeer di sekolah,
aku PM, terus ke toilet, handphone aku taro di tempat sabun.
pas dah di jalan pulang baru inget kalau handphone ketinggalan..
ya olooohhh..
panik abiss!!
akhirnya aku nelpon sekolah, dan untungnya temenku ngambilin handphoneku..
hhe,,
(makasih ya..)
kelupaanku gak berhenti di situ,
hari berikutnya handphonku kembali ketinggalan di sekolah.
kalau temenku gak nemuin tu handphone aku gak bakal sadar handphone ketinggalah,,
huhu..
minggu ini, kok aku sering lupaan ya???
udah 2 kali handphone gue ketinggalan di toilet sekolah..
huhu,,
sabtu waktu itu, sehabis acara embeer di sekolah,
aku PM, terus ke toilet, handphone aku taro di tempat sabun.
pas dah di jalan pulang baru inget kalau handphone ketinggalan..
ya olooohhh..
panik abiss!!
akhirnya aku nelpon sekolah, dan untungnya temenku ngambilin handphoneku..
hhe,,
(makasih ya..)
kelupaanku gak berhenti di situ,
hari berikutnya handphonku kembali ketinggalan di sekolah.
kalau temenku gak nemuin tu handphone aku gak bakal sadar handphone ketinggalah,,
huhu..
Rabu, 25 Februari 2009
Harry Potter and the Chamber of Secrets
Buku harry Potter and the Chamber of Secrets adalah buku pertama yang dibuat oleh JK.Rowling. Buku ini menceritakan kehidupan para penyihir yang bersekolah di sebuah sekolah sihir yang bernama "Hogwarts". semua keturunan penyihir pasti akan mendapatkan kesempatan untuk sekolah di sana.
salah satu yang terpilih yaitu Harry Potter, merupakan calon seorang penyihir yang sangat terkenal, ia terkenal dengan luka yang berada di keningnya bahkan di Harry Potter yang pertama ia berhasil mengalahkan Voldemort, Voldemort sangat ingin membunuh Harry Potter, namun ia tidak pernah berhasil.
Tokoh Harry Potter disini ia tidak memilih-milih teman, ia ingin berteman dengan siapa saja. Pada saat masuk sekolah Hogwarts pertama kali, ia memiliki 2 orang teman yang bernama Hermion Granger dan Ron Weasley. Hermion adalah keturunan "mugle" biasanya orang-orang menyebutnya dengan "darah lumpur". akantetapi Hermion sangat cerdas ia selalu mendapatkan nilai bagus, dan ia sangat senang membaca buku. Ron adalah keturunan penyihir namun ia dari keluarga yang sederhana, untuk sekolah saja ia harus memakai pakaian bekas kakak-kakaknya. untuk jajan saja ia harus berfikir-fikir untuk membeli makanan tersebut karena ung jajannya yang sedikit.
Pada saat Harry memilih untuk masuk kelas apa, Harry lebih memilih grifindor padahal keturunan penyihir biasanya memilih kelas syliterin namun syliterin merupakan tempat untuk orang-orang sombong, kalau grifindor tempat untuk orang-orang yang baik.
Di buku yang pertama ini, Harry melawan Voldemort yang ingin merebut batu bertuah milik Harry Potter karena batu tersebut dapat menambah kekuatan Voldemort jika ia berhasil mengambilnya. akantetapi Harry berhasil mengalahkan Voldemort sehingga Voldemort kalah melawan Harry dan tidak berhasil mengambil batu tersebut.
Buku ini sebaiknya dibaca oleh para remaja, namun anak-anak juga diperbolehkan untuk membacanya.
salah satu yang terpilih yaitu Harry Potter, merupakan calon seorang penyihir yang sangat terkenal, ia terkenal dengan luka yang berada di keningnya bahkan di Harry Potter yang pertama ia berhasil mengalahkan Voldemort, Voldemort sangat ingin membunuh Harry Potter, namun ia tidak pernah berhasil.
Tokoh Harry Potter disini ia tidak memilih-milih teman, ia ingin berteman dengan siapa saja. Pada saat masuk sekolah Hogwarts pertama kali, ia memiliki 2 orang teman yang bernama Hermion Granger dan Ron Weasley. Hermion adalah keturunan "mugle" biasanya orang-orang menyebutnya dengan "darah lumpur". akantetapi Hermion sangat cerdas ia selalu mendapatkan nilai bagus, dan ia sangat senang membaca buku. Ron adalah keturunan penyihir namun ia dari keluarga yang sederhana, untuk sekolah saja ia harus memakai pakaian bekas kakak-kakaknya. untuk jajan saja ia harus berfikir-fikir untuk membeli makanan tersebut karena ung jajannya yang sedikit.
Pada saat Harry memilih untuk masuk kelas apa, Harry lebih memilih grifindor padahal keturunan penyihir biasanya memilih kelas syliterin namun syliterin merupakan tempat untuk orang-orang sombong, kalau grifindor tempat untuk orang-orang yang baik.
Di buku yang pertama ini, Harry melawan Voldemort yang ingin merebut batu bertuah milik Harry Potter karena batu tersebut dapat menambah kekuatan Voldemort jika ia berhasil mengambilnya. akantetapi Harry berhasil mengalahkan Voldemort sehingga Voldemort kalah melawan Harry dan tidak berhasil mengambil batu tersebut.
Buku ini sebaiknya dibaca oleh para remaja, namun anak-anak juga diperbolehkan untuk membacanya.
Jumat, 13 Februari 2009
PERFECT
Diaz sudah hendak memasuki gigi sepeda motornya, ketika tiba-tida Sisy mengajaknya bicara.
“Di”
“Hmm?”
Sisy menundukkan kepala. “Kita…putus aja ya!”
Diaz membelalakkan matanya dan langsung mematikan mesin sepeda motornya.
“Hah?” ia mencoba untuk meyakinkan apa yang didengarnya.
“Kita putus aja” kata Sisy pelan.
Diaz menghela nafas.
“Kalau memang itu maumu” katanya.
“Kamu gak keberatan? Gak Tanya alasannya?”
Diaz senyum. “Kalau kamu pengen putus, ya aku bisa berbuat apa?”
“Berarti kamu memang sudah gak sayang lagi sama aku?” Tanya Sisy. “Berarti benar dugaanku, kalau kamu memang ada hati sama Diah.”
Sisy mulai berjalan menjauhi Diaz.
Sisy dan diaz sudah berpacaran sejak kelas dua SMP, kira-kira hampir lima tahun lalu. Tidak ada yang menyangka mereka berpacaran. Karena sebelumnya mereka saling bermusuhan, sikap mereka bagaikan air dan api. Sisy kalau bicara ceplas-ceplos sedangkan Diaz pendiam. Hobi mereka juga berbeda, Sisy suka baca komik, sedangkan Diaz hoby banget olahraga. Tak heran kalau satu sekolah gempar kalau mereka pacaran.
Jangankan orang lain, Sisy sendiri bingung. Sisy jadi ingat mereka pertama bertemu saat MOS. Saat MOS Sisy sering sekali dihukum ketika dia sedang dihukum, seorang cowok melewati Sisy lalu berkata pelan “Dasar sok!”
Sisy langsung naik darah, “Hai apa maksud kata-katamu itu?” cowok itu laluberkata “Kamu sok.”
“Sok apa maksudmu?” Tanya Sisy.
“Ya ampun, selain sok kamu bego juga!” cowok itu geleng-geleng sambil berjalan
“APAA?” sisy mendelik.
“Kamu ngajak ribut ya?” kata Sisy dengan tegas.
“Aku gak mau ribut” kata cowok itu.
“Pengecut!” ejek sisy.
“Terserah”
Sisy akhirnya mengetahui identitas cowok itu setelah selesai MOS. Diaz Hanafia, peraih nem tertinggi SD sekota Semarang. Sisy sangat membencinya setiap ketemu mereka selalu bertengkar.
Namun, saat kelas dua mereka satu kelas, Sisy tambah benci!
Suatu hari setelah Sisy selesai menyerahkan tugas, karena ia memakai baju yang ketat. Dia berjalan menuju kelasnya untuk mengambil tas.
semua sudah pulang.
Ternyata dugaan Sisy salah, ternyata ada satu anak yang masih duduk yang sedang membaca buku, kemudian ia menutup buku setelah tahu akan kedatangan Sisy.
“Sudah selesai?” tanyanya.
“Apa pedulimu” jawab sisy cetus.
“Apa hukuman yang dikasih belum nyadarin biar gak jadi cewek murahan?”
“Murahan?” dia langsung melihat kea rah Diaz.
“Pakai baju kayak gitu apa namanya kalau bukan murahan? Kamu ingin diperhatikan cowok-cowok kan?” kata Diaz.
Sisy diam.
“Apa sih pedulimu?” dia merasa air mata sudah menggenang di matanya. “Aku salah apa sama kamu?” “Tanya lagi. “Apa salahnya aku ingin jadi diriku sendiri” “APA SALAHNYA???!!”
Diaz terdiam ia tidak menyangka Sisy akan jawab itu.
“Kamu gak berhak buat mengomentari pakaianku!” kata Sisy lagi. Sisy langsung mengambil tasnya dan berjalan menjauhi Diaz.
Sejak saat itu Diaz tidak pernah mengomentari Sisy, malah ia berusaha untuk minta maaf pada Sisy.
Suatu minggu yang cerah, biasa sisy keluar rumah untuk membeli komik. Ia kaget di depannya seorang cowok segang berdiri di dekat pagar.
“Diaz!”
“Maaf bikin kamu kaget!”
“Ngapain kamu kesini?” cetus sisy.
“Mau… ketemu kamu,”
“Kenapa gak ketuk pintu aja sih?”
“Yang bener aja, pasti kamu akan ngehindar dari aku”
“Untung sadar diri,” sahut Sisy.
“Aku minta maaf” kata Diaz.
“Aku seharusnya tidak berkata seperti itu ke kamu”
Sisy masih tetap diam.
“Aku baru menyadari kalau aku…….cemburu.”
Sisy pun kaget mendengar kata terakhir yang keluar dari mulut diaz.
“Ini pernyataan nih?” Tanya sisy gak yakin.
“Mungkin” jawab Diaz.
“Sebenarnya.... Aku juga punya perasaan yang sama.”
Diaz menatap sisy tidak percaya.
“Trims,” katanya sambil tersenyum.
“Sama-sama.” Sisy membalas senyuman itu.
Mereka jadian dan tetap langgeng sampai sekarang.
Tapi akhir-akhir ini, sejak diaz kenal Diah, sisy merasa Diaz mulai jauh darinya. Diah adalah teman satu tempat les.
Karena ingin mempererat hubungan pertemanan, Sisy mengenalkan Diaz dengan diah. Tapi, Sisy menemukan keanehan pada diri Diaz, Diaz yang tidak mudah bergaul, sekarang malah mudah bergaul dengan Diah. Perasaan Sisy campur aduk: marah, iri, cemburu. Ia merasa diah lebih cocok dengan Diaz.
Diah lebih serasi dengan diaz, pikirnya.
Diaz mengangkat alis “Ternyata ini penyebabnya?”
“Ya ampun, Si, kamu piker aku suka sama diah?” Tanya Diaz. “Apa yang bikin kamu mikir kaya gitu?” ia mengacak rambut sisy dengansayang. “Dari dulu sampe sekarang aku masih tetap saying sama kamu. Gak ada tempat kosong untuk orang lain”
Sisy masih menunduk tidak berani menatap Diaz.
“Habisnya… kalian kelihatan cocok. Kalian punya tinggi badan yang hampir sama, hobi yang sama”
“Nah makanya aku gak bakal jadian sama dia!”
“Eh?” Sisy bingung.
“Karena kami memiliki kesamaan jadi kami gak bias bersatu, karana namanya pasangan harus melengkapi. Menutupi kekurangan pasangan dengan kelebihan kita. I’m not perfect and you’re not perfect, but we’re perfect together.”
Sisy terharu mendebgar perkataan Diaz.
“Jadi kamu masih mau minta putus?”
Sisy tersenyum menggeleng. “Kecuali kamu yang meminta.”
Diaz tersenyum.
“Di”
“Hmm??”
“Makasih”
“Untuk??”
“Makasih udah mau nerima aku apa adanya”
Diaz tersenyum “Sama-Sama”
-oo0oo-
“Di”
“Hmm?”
Sisy menundukkan kepala. “Kita…putus aja ya!”
Diaz membelalakkan matanya dan langsung mematikan mesin sepeda motornya.
“Hah?” ia mencoba untuk meyakinkan apa yang didengarnya.
“Kita putus aja” kata Sisy pelan.
Diaz menghela nafas.
“Kalau memang itu maumu” katanya.
“Kamu gak keberatan? Gak Tanya alasannya?”
Diaz senyum. “Kalau kamu pengen putus, ya aku bisa berbuat apa?”
“Berarti kamu memang sudah gak sayang lagi sama aku?” Tanya Sisy. “Berarti benar dugaanku, kalau kamu memang ada hati sama Diah.”
Sisy mulai berjalan menjauhi Diaz.
Sisy dan diaz sudah berpacaran sejak kelas dua SMP, kira-kira hampir lima tahun lalu. Tidak ada yang menyangka mereka berpacaran. Karena sebelumnya mereka saling bermusuhan, sikap mereka bagaikan air dan api. Sisy kalau bicara ceplas-ceplos sedangkan Diaz pendiam. Hobi mereka juga berbeda, Sisy suka baca komik, sedangkan Diaz hoby banget olahraga. Tak heran kalau satu sekolah gempar kalau mereka pacaran.
Jangankan orang lain, Sisy sendiri bingung. Sisy jadi ingat mereka pertama bertemu saat MOS. Saat MOS Sisy sering sekali dihukum ketika dia sedang dihukum, seorang cowok melewati Sisy lalu berkata pelan “Dasar sok!”
Sisy langsung naik darah, “Hai apa maksud kata-katamu itu?” cowok itu laluberkata “Kamu sok.”
“Sok apa maksudmu?” Tanya Sisy.
“Ya ampun, selain sok kamu bego juga!” cowok itu geleng-geleng sambil berjalan
“APAA?” sisy mendelik.
“Kamu ngajak ribut ya?” kata Sisy dengan tegas.
“Aku gak mau ribut” kata cowok itu.
“Pengecut!” ejek sisy.
“Terserah”
Sisy akhirnya mengetahui identitas cowok itu setelah selesai MOS. Diaz Hanafia, peraih nem tertinggi SD sekota Semarang. Sisy sangat membencinya setiap ketemu mereka selalu bertengkar.
Namun, saat kelas dua mereka satu kelas, Sisy tambah benci!
Suatu hari setelah Sisy selesai menyerahkan tugas, karena ia memakai baju yang ketat. Dia berjalan menuju kelasnya untuk mengambil tas.
semua sudah pulang.
Ternyata dugaan Sisy salah, ternyata ada satu anak yang masih duduk yang sedang membaca buku, kemudian ia menutup buku setelah tahu akan kedatangan Sisy.
“Sudah selesai?” tanyanya.
“Apa pedulimu” jawab sisy cetus.
“Apa hukuman yang dikasih belum nyadarin biar gak jadi cewek murahan?”
“Murahan?” dia langsung melihat kea rah Diaz.
“Pakai baju kayak gitu apa namanya kalau bukan murahan? Kamu ingin diperhatikan cowok-cowok kan?” kata Diaz.
Sisy diam.
“Apa sih pedulimu?” dia merasa air mata sudah menggenang di matanya. “Aku salah apa sama kamu?” “Tanya lagi. “Apa salahnya aku ingin jadi diriku sendiri” “APA SALAHNYA???!!”
Diaz terdiam ia tidak menyangka Sisy akan jawab itu.
“Kamu gak berhak buat mengomentari pakaianku!” kata Sisy lagi. Sisy langsung mengambil tasnya dan berjalan menjauhi Diaz.
Sejak saat itu Diaz tidak pernah mengomentari Sisy, malah ia berusaha untuk minta maaf pada Sisy.
Suatu minggu yang cerah, biasa sisy keluar rumah untuk membeli komik. Ia kaget di depannya seorang cowok segang berdiri di dekat pagar.
“Diaz!”
“Maaf bikin kamu kaget!”
“Ngapain kamu kesini?” cetus sisy.
“Mau… ketemu kamu,”
“Kenapa gak ketuk pintu aja sih?”
“Yang bener aja, pasti kamu akan ngehindar dari aku”
“Untung sadar diri,” sahut Sisy.
“Aku minta maaf” kata Diaz.
“Aku seharusnya tidak berkata seperti itu ke kamu”
Sisy masih tetap diam.
“Aku baru menyadari kalau aku…….cemburu.”
Sisy pun kaget mendengar kata terakhir yang keluar dari mulut diaz.
“Ini pernyataan nih?” Tanya sisy gak yakin.
“Mungkin” jawab Diaz.
“Sebenarnya.... Aku juga punya perasaan yang sama.”
Diaz menatap sisy tidak percaya.
“Trims,” katanya sambil tersenyum.
“Sama-sama.” Sisy membalas senyuman itu.
Mereka jadian dan tetap langgeng sampai sekarang.
Tapi akhir-akhir ini, sejak diaz kenal Diah, sisy merasa Diaz mulai jauh darinya. Diah adalah teman satu tempat les.
Karena ingin mempererat hubungan pertemanan, Sisy mengenalkan Diaz dengan diah. Tapi, Sisy menemukan keanehan pada diri Diaz, Diaz yang tidak mudah bergaul, sekarang malah mudah bergaul dengan Diah. Perasaan Sisy campur aduk: marah, iri, cemburu. Ia merasa diah lebih cocok dengan Diaz.
Diah lebih serasi dengan diaz, pikirnya.
Diaz mengangkat alis “Ternyata ini penyebabnya?”
“Ya ampun, Si, kamu piker aku suka sama diah?” Tanya Diaz. “Apa yang bikin kamu mikir kaya gitu?” ia mengacak rambut sisy dengansayang. “Dari dulu sampe sekarang aku masih tetap saying sama kamu. Gak ada tempat kosong untuk orang lain”
Sisy masih menunduk tidak berani menatap Diaz.
“Habisnya… kalian kelihatan cocok. Kalian punya tinggi badan yang hampir sama, hobi yang sama”
“Nah makanya aku gak bakal jadian sama dia!”
“Eh?” Sisy bingung.
“Karena kami memiliki kesamaan jadi kami gak bias bersatu, karana namanya pasangan harus melengkapi. Menutupi kekurangan pasangan dengan kelebihan kita. I’m not perfect and you’re not perfect, but we’re perfect together.”
Sisy terharu mendebgar perkataan Diaz.
“Jadi kamu masih mau minta putus?”
Sisy tersenyum menggeleng. “Kecuali kamu yang meminta.”
Diaz tersenyum.
“Di”
“Hmm??”
“Makasih”
“Untuk??”
“Makasih udah mau nerima aku apa adanya”
Diaz tersenyum “Sama-Sama”
-oo0oo-
Langganan:
Postingan (Atom)